Berseberangan paham atau pendapat bukanlah sebuah masalah
Itu adalah hal yang sangat lumrah
Kamu mau melakukannya, sedangkan aku tidak
Kamu memilih satu, sedangkan aku memilih lebih dari itu
Kamu butuh dipandu, sedangkan aku tidak
Kamu ingin pergi, sedangkan aku memilih tinggal
Putih seleramu, hitam kesukaanku
Lalu kenapa?
Tidak apa kan?
Tapi akan lain cerita jikalau kita membicarakan tanggung jawab --- keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya)
Tanggung jawab tetaplah tanggung jawab yang memang kudu dituntaskan
Waktu tersedia
Tempat ada
Tak lupa dengan sarana dan prasarana
Bahkan ruang interaksi pun disuguhkan
Kamu berpandangan A, aku berpendirian B
A atau B bukanlah intinya
Melainkan mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan tanggung jawab yang ada
Bukankah kesepakatan sudah sedari awal?
Forum juga selalu dilangsungkan
Apa, kenapa, dan bagaimana sebagai pertanyaan
Penjelasan diberikan
Pengertian tak terlupakan
Nuraga ditumbuhkan
Pemikiran diluaskan
Lantas apakah mengharapkan balasan sebuah kesalahan?
Memang tidak seharusnya mengharap apapun dari manusia
Sebab ketidaktentuan dari hati dan pemikirannya
Tapi bukankah ucapan seharusnya bisa dipegang?
Terkadang diri ini menanyakan tentang sikap pribadi
Mungkinkah sikapku melampaui?
Mungkinkah ada kata-kataku yang mengenai?
Mungkinkah aku kurang memahami situasi?
Mungkinkah aku kurang berempati?
Atau mungkinkah aku yang ingin menang sendiri?
Lalu harus apalagi?
Itu adalah hal yang sangat lumrah
Kamu mau melakukannya, sedangkan aku tidak
Kamu memilih satu, sedangkan aku memilih lebih dari itu
Kamu butuh dipandu, sedangkan aku tidak
Kamu ingin pergi, sedangkan aku memilih tinggal
Putih seleramu, hitam kesukaanku
Lalu kenapa?
Tidak apa kan?
Tapi akan lain cerita jikalau kita membicarakan tanggung jawab --- keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya)
Tanggung jawab tetaplah tanggung jawab yang memang kudu dituntaskan
Waktu tersedia
Tempat ada
Tak lupa dengan sarana dan prasarana
Bahkan ruang interaksi pun disuguhkan
Kamu berpandangan A, aku berpendirian B
A atau B bukanlah intinya
Melainkan mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan tanggung jawab yang ada
Bukankah kesepakatan sudah sedari awal?
Forum juga selalu dilangsungkan
Apa, kenapa, dan bagaimana sebagai pertanyaan
Penjelasan diberikan
Pengertian tak terlupakan
Nuraga ditumbuhkan
Pemikiran diluaskan
Lantas apakah mengharapkan balasan sebuah kesalahan?
Memang tidak seharusnya mengharap apapun dari manusia
Sebab ketidaktentuan dari hati dan pemikirannya
Tapi bukankah ucapan seharusnya bisa dipegang?
Terkadang diri ini menanyakan tentang sikap pribadi
Mungkinkah sikapku melampaui?
Mungkinkah ada kata-kataku yang mengenai?
Mungkinkah aku kurang memahami situasi?
Mungkinkah aku kurang berempati?
Atau mungkinkah aku yang ingin menang sendiri?
Lalu harus apalagi?
Introspeksi ....
ReplyDeleteAgar mendapatkan jalan pencerahan diri....