Rautan dengan pikiran dan hati. Ketika rautan dibiarkan tergeletak di sisi pojok yang jauh, maka pada saat itu pula dia tidak lagi mampu meruncingkan pensil. Tapi ketika dia sering digunakan, maka tidak akan berkarat. Itulah yang akan terjadi jikalau pikiran dan hati tidak pernah diajak untuk berembuk, untuk memperbesar kapasitas diri.
Guna memperoleh opah, obah memerlukan proses. Proses tidak ajek seirama. Ada kala nya proses menapaki jalan yang berliku, terjal, dan berlumpur. Karena itulah, terjungkal, terluka, dan kotor ada. Tapi bukankah memang seharusnya seperti itu? Bukankah memang seharusnya sandungan hadir supaya mengetahui kalakian mengerti bagaimana menyikapi gelap?
Tidak melulu gelap. Terang juga menghampiri proses. Karena tidak hanya gelap yang perlu disikapi, terang pun. Fase ini kudu dilalui agar rasa angkuh tidak melambung tinggi tiap kali ia datang.
Baik buruk, kecil besar, lupa ingat, hitam putih, hidup mati, opening closing, suka duka, sedikit banyak, panas dingin, kurang lebih, semua berjalan beriringan. Semua berdampingan. Memang sudah seyogianya semua dilihat atau disikapi dari kedua sisi. Tidak boleh dari satu sisi saja. Timpang jadi nya. Tidak seimbang. Upah yang didapat dari satu sisi ya pastinya hanya sesisi. Sedangkan upah dari dua sisi lebih berwarna, bervariasi.
Hal atau kejadian apa pun yang hadir, tidak seharusnya memposisikan diri di tengah lingkaran. Jika begitu, diri menginginkan jadi pusat perhatian. Diri menuntut orang - orang yang berada di garis lingkaran untuk melihat ke tengah, untuk memberikan segala tatapan, ketertarikan pada titik tengah. Jikalau sudah seperti itu, keegoisan menyusup . Kepedulian terhadap makhluk lain surut.
Tetapi tidak dengan diri yang diposisikan di garis lingkaran tersebut. Ketika diri berada di garis lingkaran, diri bisa mengamati kanan kiri nya. Dengan mengamati kanan kiri, diri bisa mengerti bahwa bukan hanya dirinya lah yang mengalami kejadian itu. Ternyata bagian kanan kiri juga terluka, riang, menangis, jatuh, kesepian. Bahkan akan sangat memungkinkan, bagian kanan kiri merasakannya lebih dan lebih. Jika itu terjadi, kedewasaan terbentuk. Kepedulian terhadap makhluk lain tumbuh.
Keren miss. Semangat sukses selalu
ReplyDeleteLanjutkan bakatmu miss🔥
ReplyDeleteKdg2 upah tak harus berbentuk materi, kepuasan hati dan keberkahan hidup justru lebih bagus drpd hanya mengharapkan upah yg sedikit saat kita obah
ReplyDelete